Apel Gelar Operasi Ketupat 2012

Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat 2012 di Polres Klungkung dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 10 AgustusJuli 2012 di halaman Mako Polres Klungkung pada pukul 09.00 wita dengan peserta upacara personil jajaran Polres Klungkung, ,melibatkan pasukan Instansi terkait para tokoh Adat, Agama dan Pecalang 1 (satu) peleton Saka Bhayangkara dan dihadiri oleh para undangan dari Pemda Klungkung, dengan inspektur upacara Kapolres Klungkung AKBP Dra. Ni Wayan Sri Yudayatni Sik.
Gelar pasukan yang diselenggarakan secara serentak di seluruh polda dan satuan kewilayahan ini, bertujuan untuk mengetahui dan menunjukan kesiapan polri beserta unsur terkait lainnya, dalam mengamankan hari raya idul fitri 1433 h. Melalui pelaksanaan operasi “ketupat- 2012” ini, kita harapkan masyarakat dapat merayakan momen lebaran dengan aman dan nyaman.



Tradisi mudik lebaran sebagai agenda tahunan menjelang hari raya idul fitri yang dilaksanakan oleh masyarakat kita, telah berimplikasi terhadap meningkatnya aktifitas kelompok besar masyarakat di beberapa tempat. Berbagai kegiatan serta mobilitas manusia dan barang dalam jumlah besar dalam waktu yang bersamaan, telah berdampak pada peningkatan dinamika potensi gangguan kamtibmas dan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran (kamseltibcar) lalu lintas yang harus kita kelola dengan baik.

Sesuai hasil analisis data pada tahun lalu, diperkirakan jumlah masyarakat yang akan mudik dengan menggunakan angkutan Darat sebanyak 5,6 juta jiwa, sementara yang menggunakan angkutan sungai danau dan pelabuhan (sdp) sebanyak 3,4 juta jiwa, menggunakan angkutan laut 1,5 juta jiwa, dan angkutan udara 3,3 juta jiwa. Sedangkan pemudik yang diperkirakan menggunakan jasa kereta api, berdasarkan data dan informasi dari kementerian perhubungan, diasumsikan akan turun cukup signifikan, karena tahun ini telah dilakukan batasan maksimum (load factor) lebih dari 150 %. Meningkatnya masyarakat pemudik dalam jumlah yang sangat besar tersebut, telah menimbulkan beberapa permasalahan, salah satunya adalah keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lantas. Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi dari tahun ke tahun, beberapa faktor penyebab g tidak seimbang dengan kapasitas jalan, penyempitan jalan, perbaikan ruas jalan serta terjadinya kemacetan lalu lintas diantaranya adalah peningkatan volume kendaraan yanaktivitas pasar tumpah hingga mengambil badan jalan, dan kurang disiplinnya pengguna jalan.

Berdasarkan karakteristik kerawanan dan intensitas kegiatan masyarakat pada masing – masing daerah, maka pada pelaksanaan operasi ketupat tahun ini, telah ditetapkan kriteria daerah operasi yaitu prioritas i dan prioritas ii. Kriteria yang ditetapkan sebagai kategori prioritas i ada 10 polda, yaitu : polda metro jaya, polda jabar, polda jateng, polda jatim, polda bali, polda sumsel, polda sulsel, polda diy, polda lampung dan polda banten. Sedangkan polda yang tidak termasuk dalam prioritas i, ditetapkan sebagai prioritas ii. Selanjutnya, guna lebih memberi arah dalam pengambilan keputusan yang dapat diintegrasikan dengan strategi pada pelaksanaan operasi “ketupat 2012” ini, polri telah menentukan target operasi yang harus dicapai sebagai indikator keberhasilan kegiatan, yaitu :

 

 

  1. Kelancaran lalu lintas terutama pada trouble spot yaitu titik rawan macet di seluruh jalur utama harus lebih baik dari tahun sebelumnya;
  2. Angka kecelakaan dengan jumlah korban meninggal dunia dapat  berkurang dari tahun sebelumnya;
  3. Jumlah pelangaran lalu lintas khususnya para pengguna sepeda  motor dan angkutan umum / bus akap dapat ditekan;
  4. Terciptanya kondisi kamtibmas yang kondusif, ditandai dengan kejadian kriminalitas yang menurun serta dapat dikendalikan;
  5. Dapat mengantisipasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman aksi terorisme, mengingat beberapa tersangka masih berstatus dpo.


Kegiatan operasi yang juga didukung oleh kegiatan deteksi dini ini, melibatkan sejumlah 88.320 personel, yang tersebar di seluruh wilayah indonesia. Pelibatan personel yang besar tersebut diarahkan guna mengisi pos pengamanan dan pos pelayanan polri bersama - sama dengan komponen masyarakat lainnya, dengan demikian kita dapat memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih komprehensif. Berdasarkan hasil evaluasi, pelaksanaan operasi ”ketupat tahun 2011”, disimpulkan bahwa kita belum sepenuhnya dapat mencapai target sebagaimana yang diharapkan. Hal ini terlihat dari beberapa indikator yaitu jumlah kecelakaan lalu lintas masih naik 30,58% dan jumlah korban luka berat juga naik 17,53%. Kondisi ini hendaknya dapat kita jadikan sebagai data untuk memacu semangat kita semua terutama sebagai acuan dalam pelaksanaan operasi ketupat kali ini. Dengan demikian kita dapat melakukan penyempurnaan guna memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Pada kesempatan gelar pasukan ini, selaku pimpinan polri, saya perintahkan kepada seluruh jajaran, untuk memberi perhatian serius utamanya terhadap para pemudik yang menggunakan sepeda motor karena dari tahun ke tahun jumlahnya semakin meningkat. Pada pelaksanaan operasi ketupat 2011 lalu, juga pada tahun - tahun sebelumnya, jumlah kecelakaan lalu lintas selalu didominasi oleh kecelakaan yang melibatkan sepeda motor yaitu sebesar 76%. Hal ini menunjukkan bahwa, sepeda motor sangat rentan kecelakaan lalu lintas, hal ini terjadi karena sepeda motor memang tidak didesain untuk perjalanan jarak jauh dengan mengangkut beban yang melebihi kapasitas. Sekalipun demikian sepeda motor memang menjadi primadona masyarakat pemudik dengan alasan biaya murah, mudah dan bisa dijadikan sarana transportasi saat berada di kampung halamannya.

Guna lebih mengoptimalkan pengamanan operasi “ketupat tahun 2012” ini, pada kesempatan apel gelar pasukan tahun ini, ada beberapa hal yang perlu saya tekankan untuk segera dilaksanakan, yaitu :

  1. Siapkan mental dan fisik dengan dilandasi komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hindari sikap dan tindakan yang arogan, serta tindakan lain yang tidak mencerminkan karakter jati diri sebagai sosok pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat;
  2. Bertindaklah secara tegas namun humanis, terhadap setiap pelanggaran hukum yang berpotensi menimbulkan gangguan kamseltibcarlantas maupun kamtibmas secara umum;
  3. Tempatkan pos pengamanan dan pos pelayanan, serta penggelaran kekuatan secara tepat pada titik - titik rawan kemacetan, kecelakaan dan kriminalitas, sehingga dapat bertindak cepat dan sigap, serta dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pemudik maupun masyarakat lainnya;
  4. Lakukan deteksi dini dengan mengoptimalkan peran dan fungsi intelijen serta bhabinkamtibmas, untuk mengetahui dinamika dan fenomena yang berkembang di masyarakat sehingga dapat diantisipasi sedini mungkin, setiap permasalahan yang berpotensi menimbulkan dampak secara luas;
  5. Jalin kerjasama yang harmonis dengan seluruh instansi terkait dan segenap potensi masyarakat, dalam rangka mewujudkan sinergi polisional yang proaktif, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat;
  6. Berdayakan sarana dan prasarana semaksimal mungkin untuk memantau arus lalu lintas, patroli jalan raya dan patroli perairan serta pelayanan ambulans udara, yang dapat dengan cepat menolong dan menyelamatkan korban kecelakaan, maupun pada situasi darurat lainnya;
  7. Tingkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya aksi teror, yang memanfaatkan momen perayaan idul fitri, khususnya kepada wilayah yang memiliki kerawanan, serta berpotensi menjadi target para pelaku terorisme;
  8. Waspadai maraknya aksi tawuran antar warga atau kelompok, sweeping atau razia tempat hiburan, warung / toko secara illegal oleh kelompok atau ormas tertentu;
  9. Lakukan tindakan penegakkan hukum terhadap para pelaku penyelewengan distribusi bbm, penimbunan sembako, serta peredaran petasan.

 

JoomlaWatch 1.2.12 - Joomla Monitor and Live Stats by Matej Koval