Keresahan warga Banjarangkan dan sekitarnya sampai saat ini semakin menjadi-jadi sehingga warga merasa enggan untuk turun kesawah maupun keareal pertaniannya karena kera liar yang terlepas beberapa bulan lalu dan hingga saat ini belum tertangkap kembali menelan korban (menggigit) seorang warga yakni I Nyoman Buda, 43 tahun seorang PNS Polres Gianyar yang beralamat di Banjar Selat Desa Banjarangkan pada hari Kamis tanggal 3 Januari 2013 sekira pukul 18.00 Wita bertempat di areal persawahan subak Semaagung Desa Tusan, korban menderita gigitan pada bagian betis sebelah kanan yang mengakibatkan luka yang cukup parah sehingga dilarikan ke RSUD Klungkung untuk mendapatkan pengobatan dan vaksin rabies. Sampai saat ini korban gigitan kera liar seluruhnya berjumlah empat orang.
Pada hari Jumat tanggal 4 Januari 2013 mulai pukul 07.00 Wita personil Polsek Banjarangkan dipimpin langsung oleh Kapolsek Banjarangkan AKP I Putu Ardana, S.H., bersama-sama dengan Camat Banjarangkan I Komang Gede Wisnuadi, S.Sos., beserta staf, Danramil Banjarangkan Lettu CAJ (K) Ni Ketut Purniawati beserta anggota, Dinas Peternakan, Dinas Kehutanan dan Dinas Kesehatan Kecamatan Banjarangkan, Ketua Forum Perbekel Kecamatan Banjarangkan, Perbekel Desa Banjarangkan beserta warga masyarakat sekitarnya serentak melaksanakan pencarian / perburuan terhadap kera liar dimaksud. Walaupun para petugas dan warga menang jumlah namun kalah dalam hal kelincahan, kecerdikan dan kecepatan dengan si kera liar sehingga perburuan kera sampai saat ini belum membuahkan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Namun petugas dan warga tidak patah semangat walaupun beberapa kali dapat mengepung target dan terlepas kembali karena medan yang yang dijadikan arena perburuan bercampur antara perumahan warga dengan pagar yang tinggi-tinggi dengan areal tanah kosong dengan pohonnya yang rimbun dan tinggi-tinggi pula serta areal persawahan/perkebunan yang berbatasan dengan sungai yang rimbun. Seakan si kera mengerti betul dengan situasi dan caranya menghindari pemburunya dengan tidak memanjat/memperlihatkan diri pada tempat yang tinggi sehingga memudahkan untuk dibidik.
Sekitar pukul 09.30 Wita pencarian untuk sementara dihentikan dan akan dilanjutkan kemudian dengan menggunakan metode/taktik yang lain, karena setelah beberapa kali dilakukan perburuan dengan melibatkan banyak personil tidak dapat menangkap kera liar tersebut.
Setelah perburuan tidak mendapatkan hasil, maka pada pukul 10.00 Wita Camat Banjarangkan mengumpulkan seluruh unsur Tripika Kecamatan Banjarangkan dan semua pihak yang terkait di ruang kerja Camat Banjarangkan untuk membahas langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencegah korban gigitan kera liar semakin banyak dan efek samping akibat dari gigitan kera dimaksud (waspada rabies) serta mengupayakan berbagai macam cara untuk menangkap/melumpuhkan sikera liar. Maka pada rapat tersebut disepakati bahwa perburuan akan dilakukan dengan melibatkan sedikit personil namun dengan kwalitas yang lebih difokuskan pada tempat-tempat dimana kebiasaan sikera berada.