Kronologis kejadian berawal dari pada hari Selasa Tanggal 21 januari 2014 pukul 11.12 wita Kapal Walet Sari milik Koperasi Pasar Srinadi (Koppas Srinadi) yang dinahkodai oleh Wayan Kentan alias Pak War  , laki, 50 tahun, swasta, alamat Desa Lembongan Kecamatan Nusa Penida Kab. Klungkung dengan ABK Made Porman, laki, 45 tahun, hindu, alamat sda bergerak dari Pelabuhan Tribuana desa Kusamba, Kec. Dawan, kab. Klungkung menuju pelabuhan Desa Lembongan Kecamatan Nusa Penida untuk mengirimkan bahan Bangunan berupa pasir 10 kibik, semen 40 Kg sebanyak 150 sak dan asbes sebanyak 100 lembar dengan total muatan 17 Ton.

Ditengah Perjalanan Kapal barang wallet Sari yang memakai 3 mesin dengan kekuatan masing-masing 400 PK dan daya angkut barang dan orang sebanyak 8 Ton. Dipengaruhi oleh cuaca yang buruk menyebabkan 2 mesin mengalami kerusakan. Dengan adanya kerusakan kedua buah mesin tersebut, mengakibatkan Kapal tidak bisa melanjutkan perjalanan menuju ke pelabuhan Nusa Lembongan.

Menurut Adpel pelabuhan Karangasem menyarankan agar kapal mengikuti arus kea rah timur yang langsung menuju pelabuhan Padang Bai. Mendengar tentang adanya informasi tersebut, Kapolres Klungkung AKBP Dra. Ni Wayan Sri Y.W.,SiK memerintahkan jajarannya untuk segera memberikan pertolongan. Dalam hal ini Polres Klungkung melakukan Koordinasi dengan Basarnas dan Pihak Pelabuhan untuk segera mengevakuasi Kapal tersebut. Kegiatan evakuasi ini dipantau langsung oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan kapolres Klungkung.

Menjelang akan digelarnya perhelatan Akbar Pesta Demokrasi Pemilu Legislatif dan Presiden tahun 2014. Pada hari Selasa tanggal 21 Januari 2014 pukul 09.10 wita, Kapolres Klungkung AKBP Dra. Ni Wayan Sri Y.W.,SiK menggelar rapat koordinasi dengan Satuan Intelijen Keamanan (Sat Intelkam) Polres Klungkung di Ruangan Rapat Utama Polres Klungkung. Hadir dalam rapat tersebut Kasat Intelkam Polres Klungkung AKP I Made Patra,S.Sos , Kanit Intelkam Polres dan Polsek jajaran Polres Klungkung beserta Anggota sebanyak 35 Orang.

Dalam Rapat tersebut Kapolres Klungkung memberikan beberapa arahan kepada peserta Rapat tersebut diantaranya, arahan untuk meningkatkan kemampuan personil dalam pembuatan laporan dan produk Intelijen, meningkatkan komunikasi dengan masyarakat sesuai dengan bidang tugas baik dibidang Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Keamanan. Dalam kegiatan rapat tersebut Kapolres Klungkung juga mengevaluasi pembuatan LI oleh Sat Intelkam Polres Klungkung dalam rangka pencapaian target maksimal Anggota.

Kasi Propam Polres Klungkung Aiptu Ida Bagus Penatih bersama dua orang personil melakukan pengecekan, pengawasan dan pemeriksaan terhadap Senjata Api organik yang ada di Polsek Dawan hari Selasa tanggal 21 Januari 2014 pukul 11.00 wita, obyek pemeriksaan adalah jumlah Senpi, peluru/amunisi, kebersihan, perawatan dan penempatan/penyimpanan serta kartu Senpi sebagaimana perintah Kapolres Klungkung AKBP Dra. Ni Wayan Sri Y.W, SIK.

Senjata Api yang ada di Polsek Dawan berjenis Senjata Api Panjang Sabhara V 2 dan Senjata Api Revolver, dalam pemeriksaan di ketemukan  semua Senjata Api dalam keadaan baik dan siap untuk di oprasional namun pada pemeriksaan di ketemukan kartu Senjata Api di tanda tangani oleh pejabat lama.

Penangkapan terhadap pelaku pencurian uang sebesar Rp. 400.000 atas nama Komang Agus Astina alias Kokok, laki, 16 tahun, Hindu alamat Banjar Switrayasa Desa Pesinggahan Klungkung di tangkap oleh Sat Reskrim Polres Klungkung.  Pelaku di tangkap berkat hasil lidik yang di proleh dari saksi yang di dapat di lapangan. Kronologis kejadian pelapor/pemilik Ranmor Roda Dua jenis Honda Supra No. Pol 4733 EH bernama I Ngh Nuratna, laki, umur 68 tahun, agama Hindu, pekerjaan Nelayan alamat Banjar Sukahati Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung memarkir kendaraanya di sebelah Timur Tembok Penyengker Pura Goa Lawah pada pukul 09.00 wita.

Di dalam sadel kendaraan tersebut berisi uang sebesar Rp. 400.000, SIM C, STNK dan KTP, serta  di tutup dengan menggunakan kain warna hitam. Sekira pukul 11.00 wita pelapor kembali dan bermaksud untuk mengambil kendaraanya. Namun pelapor melihat kain penutup kendaraanya sudah terbuka sebagian. Sehingga menimbulkan  kecurigaan, kemudian pelapor memeriksa kendaraanya, sekaligus memeriksa uang yang disimpan didalam sadel.